Artikel Kesehatan Pribadi
My Personal Hygiene
By: Een Nur Robithoh
Bercerita tentang gaya hidup sehat, sebenarnya tidak ada hal-hal khusus atau khas yang saya lakukan dalam keseharian untuk menjaga tubuh agar tetap fit dan tidak sakit. Semuanya mengalir begitu saja. Namun jika dibandingkan dengan pola hidup saat sebelum kuliah, banyak sekali perubahan yang terjadi. Mulai dari pola makan hingga jam istirahat (tidur) yang tidak teratur lagi. Hal ini berdampak pula pada kondisi tubuh yang kurang stabil, seperti mudah lelah dan akhirnya sakit.
Pada masa sebelum kuliah, yaitu saat saya masih tinggal di rumah, hampir semua yang saya butuhkan dengan mudah terpenuhi. Makanan tersedia, dan tinggal langsung ambil kalau saya mau. Pola makan 3 kali sehari benar-benar saya terapkan. Jadi, rutinitas setelah bangun tidur lalu mandi dan seterusnya, dilanjutkan dengan sarapan pagi hingga siap untuk berangkat ke sekolah. Sepulang sekolah, cuci tangan dan kaki kemudian makan siang dan, kalau sempat, istirahat tidur siang. Malam hari, makan malam (atau lebih tepatnya sore hari) dan tidur hampir selalu dalam waktu 7-8 jam. Jika terlampau sibuk hingga lupa waktu makan, orang tua selalu mengingatkan. Efeknya, kondisi tubuh menjadi stabil, tidak mudah sakit, dan kalau diingat-ingat absensi sekolah hampir selalu full karena jarang bolos (tidak hadir) karena sakit.
Keadaan tersebut amat berbeda dengan sekarang, dimana saya harus mengurus segala kebutuhan hidup saya sendiri. Pola makan tidak teratur dan waktu istirahat berkurang. Kini, sarapan tidak begitu saja siap seperti dulu. Setelah bangun tidur dan seterusnya hampir tidak pernah sempat beli nasi untuk sarapan pagi. Jadi sarapan pagi lebih sering ôdigabungö dengan makan siang, yakni saat jeda waktu antar mata kuliah. Begitu juga dengan waktu makan malam pun berubah. Kadang lebih awal dari biasanya, namun akhir-akhir ini semakin malam saja yakni sekitar jam 8-9. Dengan kata lain, makannya sering telat dari waktu yang seharusnya. Waktu istirahat juga berkurang karena sering begadang mengerjakan ini-itu. Akibatnya:
- Sering sakit perut
- Badan mudah drop (gejalanya: terasa lemas dan nyeri di sekujur badan) saat melakukan aktivitas yang menguras banyak tenaga.
- Datang bulan tidak teratur
- Terkena gejala typus (badan demam dan perut mual saat makan) hingga harus istirahat 1 minggu penuh di rumah.
- Mudah mengantuk dimanapun
Meskipun telah menyadari akan dampak negatif akibat pola atau gaya hidup yang tidak teratur tersebut, saya masih merasa sulit mengubah kebiasaan buruk tersebut. Namun kini, keinginan dan usaha untuk merubahnya mulai ada. Misalnya, cuci kaki dan tangan sepulang kuliah dan sebelum tidur, banyak minum air putih, merubah pola makan (tampaknya belum sepenuhnya terlaksana), lebih disiplin dalam urusan waktu agar semua yang direncanakan dapat selesai tepat waktu, sehingga tak perlu begadang lagi.
Dari uraian tersebut di atas, satu hal yang menurut saya menjadi kunci gaya hidup sehat adalah disiplin. Disiplin dalam hal apapun. Dengan disiplin dalam mengatur pola gaya hidup sehat, penyakit tidak akan mudah menyerang tubuh kita sehingga penyakit yang menular dapat diminimalisir penyebarannya. Jika kita mampu mengatur segala hal dengan baik dan terencana, pasti semua yang kita lakukan akan selesai pada waktunya sehingga tidak akan ada lagi alasan untuk menunda-nunda pekerjaan atau mengerjakannya di lain waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar