Selasa, 03 Mei 2011

Makna Permainan Kertas Kusut terhadap Kehidupan


Catatan 2009
  Pada materi mata kuliah bahasa Indonesia kami diajak untuk melakukan eksperimen dalam bentuk permainan sederhana oleh dosen kami, Bu Titik Indarti. Mula-mula kami disuruh untuk mengeluarkan secarik kertas, kemudian meremasnya. Setelah itu, kami diperintah untuk membuka kertas tersebut. Hasilnya, tampak garis-garis lipatan kertas disana-sini. Selanjutnya, kami melipat kertas tersebut menjadi empat bagian dan menuliskan apa yang kami ketahui tentang presentasi pada bagian pojok kiri atas dan hambatan apa saja yang sering kami alami saat melakukan presentasi pada bagian pojok kanan bawah.
Gambar 1. Ilustrasi lipatan kertas
Jika dihubungkan dengan kehidupan, meremas kertas berarti kita telah melakukan sesuatu pada kertas tersebut. Begitu juga kita, selama belasan tahun kita telah melakukan sesuatu pada kehidupan kita. Kita belajar banyak hal dalam hidup. Dalam proses belajar, pasti ada saat kita berhasil atau gagal. Jadi, gagal itu wajar dalam hidup. Kita tidak gagal jika kita tidak belajar. Semua pengalaman tersebut menjadikan diri kita lebih baik dari sebelumnya. Kita bisa berbicara, berdiri bahkan berjalan. Bandingkan saat kita berusia dua tahun.
Garis remasan kertas tidak bisa dikembalikan seperti sebelumnya. Apapun yang telah kita lalui di masa lalu tidak akan bisa kembali seperti semula. Jadi, jangan pernah menyesali apa-apa yang pernah kita lakukan di masa lalu. Tulisan di atas kertas kusut dapat dianalogikan dengan hal penting yang telah kita lakukan pasti akan meninggalkan jejak atau kesan yang mendalam dan tak kan pernah dilupakan. Itulah yang dinamakan sejarah. Sejarah kehidupan. Tulisan pada bagian pojok kiri atas melambangkan apa saja yang kita ketahui tentang sesuatu dalam hidup. Sedangkan tulisan pada bagian pojok kanan bawah melambangkan hambatan dalam hidup. Kita harus melihat kehidupan dari dua sisi. Apapun yang kita ketahui tentang sesuatu dalam kehidupan pasti akan mempunyai hambatan tersendiri. Tugas kita adalah mengatasi hambatan tersebut dengan sikap yang bijak agar kita berhasil dalam hidup.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger